XII TKJ 1 Circle
Senin, 14 November 2016
Jumat, 04 November 2016
MEMBANGUN RADIUS SERVER UNTUK KEAMANAN WIFI KAMPUS
MEMBANGUN RADIUS SERVER UNTUK
KEAMANAN WIFI KAMPUS
KEAMANAN WIFI KAMPUS
1. PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Banyak pihak yang masih mempertanyakan tentang
keamanan wireless LAN. Apabila kita meng-implementasikan wireless LAN, maka kita
juga harus memikirkan sistem keamanan apa yang akan diterapkan. Banyak hotspot
yang tidak menerapkan sistem keamanan yang memadai, sehingga memungkinkan
pengguna yang tidak berhak (ilegal) dapat masuk ke jaringan komputer tersebut.
Apabila hal ini sampai terjadi, maka pemilik hotspot tersebut secara langsung
maupun tidak langsung akan dirugikan, penyusup itu dapat saja melakukan
perbuatan yang tidak menyenangkan, seperti mengambil data, menyerang
komputerkomputer yang ada di jaringan tersebut, kehilangan pendapatan (apabila
pemilik hotspot adalah ISP), dll.
Memang tidak mudah untuk memanajemen
user dalam jaringan hotspot. Semakin banyak user dan semakin luas jangkauan
wilayah dari jaringan wirelless, maka diperlukan penerapan manajemen kemanan
jaringan yang semakin bagus.
C. Alternatif Pemecahan
Banyak paper yang
mencoba membahas mengenai bagaimana memanajemen user dan mengamankan jaringan
hostpot. Diantara teknologi itu adalah :
a.
SSID (Service Set ID)
dilakukan dengan
menyembunyikan SSID namun kenyataannya cara ini tidak efektif sebab client akan
tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi).
Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan SSID yang dihidden antara
lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack, void11 dll
b.
WEP (Wired Equivalent
Privacy)
Metode ini adalah system keamanan dan
enkripsi pertama yang digunakan pada wireless,namun kelemahnnya karena enkripsi
algoritma RC4 mempunyai kunci yang lemah yaitu kunci WEP bersifat statis. Beberapa
bentuk serangan yang dilakukan misalnya FMS Attack (Fluhrer, Mantin, dan
Shamir), atau dengan Traffict Injection. WEP juga menggunakan satu kunci
enkripsi yang digunakan bersama-sama oleh para pengguna wireless LAN. Hal ini
menyebabkan WEP tidak dapat diterapkan pada hotspot yang dipasang di
tempat-tempat umum.
c. MAC Filtering
adalah
sistem keamanan bawaan yang sudah melekat pada perangkat wireless Access Point
maupun Router. Hal ini sebenarnya tidak banyakmembantu mengamankan komunikasi wireless,
karena MAC address sangatmudah dispoofing atau bahkan dirubah.Tools yang
biasa digunakan network utilitis, regedit, smac, machange.
d. DHCP
server
hanya meng-identifikasi MAC Address kemudian memberikan IP ke klien. Tidak ada
proses autentikasi selama proses permintaan IP namun punya kelebihan yaitu
effective cost penggunaan resource network
e. PPPoe and PPTP
biasanya
digunakan untuk proses autentikasi untuk jaringanATM. Membutuhkan client
resource seperti software client sehingga customer masih perlu intervensi.
f.
Proxy Server
teknologi
sudah mendukung multi user dan roaming (perpindahan user) dalam
jaringan, namun authentikasi yang diberikan hanya ketika user mau akses ke
jaringan luar/internet. Sedangkan jika user hanya ingin membuat koneksi di
jaringan lokal/intranet, maka authentikasi ini tidak akan muncul.
g. RADIUS (Remote
Authentication Dial In User Service),
teknologi
sudah mendukung multi user dan roaming (perpindahan user) dalam
jaringan. Authentikasi bersifat terpusat dan dilakukan diawal ketika seorang
user mau menggunakan jaringan, baik untuk koneksi jaringan intranet maupun
internet.
2. PROTOKOL RADIUS
Remote
Authentication Dial In User Service (RADIUS), adalah protokol yang dikembangkan
untuk proses AAA (authentication, authorization, and accounting).
Protocol AAA ini sendiri adalah sebuah model akses jaringan yang memisahkan tiga
macam fungsi kontrol, yaitu Authentication, Authorization, dan Accounting,
untuk diproses secara independen.
Pada dasarnya
terdapat tiga komponen yang membentuk model ini yaitu Remote User,
Network Access Server (NAS), dan AAA server. Proses yang
terjadi dalam sistem ini adalah user meminta hak akses ke suatu jaringan
(internet, atau wireless LAN misalnya) kepada Network Access Server.
Network Access Server kemudian mengidentifikasi user tersebut melalui AAA
server. Jika server AAA mengenali user tersebut, maka server AAA akan
memberikan informasi kepada NAS bahwa user tersebut berhak menggunakan
jaringan, dan layanan apa saja yang dapat diakses olehnya. Selanjutnya, dilakukan
pencatatan atas beberapa informasi penting mengenai aktivitas user tersebut,
seperti layanan apa saja yang
digunakan, berapa besar data (dalam ukuran bytes) yang diakses oleh
user, berapa lama user menggunakan jaringan, dan sebagainya.
System jaringan RADIUS
menjalankan sistem administrasi pengguna yang terpusat, sistem ini akan
mempermudah tugas administrator. Dapat kita bayangkan berapa banyak jumlah
pelanggan yang dimiliki oleh sebuah ISP, dan ditambah lagi dengan penambahan
pelanggan baru dan penghapusan pelanggan yang sudah tidak berlangganan lagi. Apabila
tidak ada suatu sistem administrasi yang terpusat, maka akan merepotkan administrator
dan tidak menutup kemungkinan ISP akan merugi atau pendapatan-nya berkurang. Dengan
sistem ini pengguna dapat menggunakan hotspot di tempat yang berbedabeda
dengan melakukan autentikasi ke sebuah RADIUS server.
3. DESAIN JARINGAN WIFI KAMPUS
Berikut adalah
stuktur umum jaringan Wifi Kampus yang dikembangkan :
Jaringan Wifi Kampus dengan
RADIUS di atas dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a.
Supplicant/Remote
User, terdiri dari User Labtop ataupun Desktop PC.
b.
NAS,
terdiri dari Access Point/Hotspot ataupun Router sebagai Gateway dari koneksi
user.
c.
RADIUS
Server, yang melakukan proses AAA (Authentication, Authorization, Accounting)
dan menyimpan data seluruh user secara terpusat.
Jaringan di atas
juga mensupport 2 teknologi yaitu WireLAN (Kabel) dan WirellessLAN (Tanpa
Kabel). Setiap User yang akan koneksi ke dalam jaringan Lokal Kampus maupun
Internet diharuskan melakukan authentikasi terlebih dahulu melalui NAS (Access
Point/Router Gateway) yang berwenang kemudian untuk diteruskan ke server RADIUS.
Jika authentikasi berhasil dilakukan maka RADIUS server akan memberikan jawaban
ke NAS dan NAS akan menerima atau menolak request user berdasarkan ke absahan
authentikasi yang dilakukan user. Untuk database user disimpan secara terpusat
di Server RADIUS, sehingga jika ada user yang ingin pindah ke Access Point lain
maka tidak diperlukan daftar ulang lagi. Hal ini akan memberikan kemudahan user
untuk roaming (melakukan perpindahan) di antara Access Point/Hostpot.
4. IMPLEMENTASI
A. Alat dan Bahan
Dalam desain ini
menggunakan free RADIUS server, Alasan utama kenapa memilih free
RADIUS server adalah karena mahalnya harga RADIUS server komersial.
Sebagai contoh : Interlink’s Secure.XS harganya mulai dari $2375
untuk 250 pengguna, Funk Odyssey Server $2500, VOP Radius Small
Business mulai dari $995 untuk 100 pengguna [4]. Harga RADIUS server komersial
diatas kebanyakan tidak terjangkau bagi para pemilik hotspot,
terutama bagi kalangan kampus.
Salah satu
contoh RADIUS server yang non-komersial adalah FreeRADIUS server. FreeRADIUS
server ini tidak kalah dengan RADIUS server yang komersial. Salah satu buktinya
adalah freeRADIUS server sudah mendukung beberapa Access Point (AP)/ Network
Access Server (NAS) dibawah ini:
a.
3Com/USR
Hiper Arc Total Control
b.
3Com/USR
NetServer
c.
3Com/USR
TotalControl
d.
Ascend Max 4000 family
e.
Cisco
Access Server family
f.
Cistron
PortSlave
g.
Computone
PowerRack
h.
Cyclades
PathRAS
i.
Livingston
PortMaster
j.
Multitech
CommPlete Server
k.
Patton
2800 family
FreeRADIUS dapat
berjalan di berbagaisistem operasi, misalnya Linux, FreeBSD, OpenBSD, OSF.Untuk
lebih detailnya, berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan dalam membangun Wifi
Kampus dengan RADIUS, yaitu :
a.
NOS
Server (SUSE Linux 9. )
b.
Radius
Server (Opensource:FreeRADIUS)
c.
Router
Multihoming
d.
Access
Point
e.
Gateway
Router NAS
f.
Client
(Desktop PC/Labtop,NOS:Wind/Linux)
g.
Hub
Switch
h.
ISP
(Penyedia Jaringan Internet)
a
B. Uji Coba
Untuk melengkapi
tulisan ini, dilakukan suatu percobaan instalasi free RADIUS server pada
satu buah komputer, sistem operasi yang digunakan adalah SUSE Linux 9.0 dengan
versi kernel 2.4.21. SUSE Linux 9.0 ternyata sudah mempunyai paket RADIUS
server yang terdiri dari:
a. Big Sister Paket ini
merupakan Big Sister plug-in untuk pemonitoran sebuah RADIUS server.
b. FreeRADIUS Paket ini
merupakan RADIUS server.
c. freeradius-devel
Paket
ini berisi file-file untuk pengembangan FreeRADIUS
d. pam_radius Pam_radius
adalah suatu modul PAM yang digunakan untuk autentikasi pengguna pada RADIUS
server.
e. Radiusclient RADIUS client
memberikan beberapa program untuk proses autentikasi melalui RADIUS server.
f. radiusd-livingston
Radiusd-livingston
adalah RADIUS server dari Lucent Technologies
FreeRADIUS
merupakan salah satu paket program yang terdapat di SUSE Linux 9.0, maka proses
instalasinya relatif lebih mudah. Karena paket freeRADIUS bukan termasuk paket
default yang otomatis terinstal apabila kita menginstal SUSE Linux 9.0, maka instalasinya
harus dilakukan secara manual.
Langkah-langkah
proses instalasi paket freeRADIUS yang terdapat pada SUSE Linux 9.0 adalah
sebagai berikut:
a.
Kita
dapat menggunakan program YaST. Ada dua cara untuk menjalankan program YaST,
cara pertama : Start Menu _ System _ YaST, apabila kita
login sebagai pengguna biasa (bukan super user), maka akan muncul window yang
meminta password root. Sedangkan cara yang kedua adalah melalui konsole
dan harus login sebagai root, kemudian ketik yast. Apabila window
YaST Control Center sudah muncul, pada menu sebelah kiri pilih Software,
kemudian pilih Install and Remove Software. Agar tidak terlalu binggung, kita
dapat menggunakan fasilitas search untuk mencari paket RADIUS, pada menu filter
pilih search, ketik radius pada kolom isian, tekan enter, maka akan muncul
paket-paket RADIUS seperti yang telah disebutkan diatas.
b.
Pilih
paket yang ingin kita instal.
c.
Tekan
tombol accept apabila sudah selesai memilih paket yang akan diinstal.
Untuk
lebih memperjelas proses instalasi freeRADIUS di SUSE Linux 9.0 diatas,
lihat
Apabila kita telah memilih freeRADIUS
sebagai RADIUS server, maka kita tidak boleh memilih radiusd-livingston
sebagai RADIUS server dan begitu juga sebaliknya. Apabila
kita memilih free RADIUS dan radiusd-livingston bersama-sama,
maka pada saat kita menekan tombol accept akan keluar window
yang berisi peringatan bahwa ada konflik. Untuk menghindari konflik
tersebut, maka kita harus memilih salah satu dari freeRADIUS dan
radiusd-livingston yang akan digunakan sebagai RADIUS server.
5.
SARAN DAN
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
a. Server radius dapat digunakan untukautentikasi user di jaringan WiFi Kampus secara terpusat.
b. Jika User tidak berhasil melakukan authentikasi ke server RADIUS, makauser tidak bisa memanfaatkan fasilitas jaringan kampus sekalipun hanya untukintranet.
c. Server RADIUS WiFi kampus yang digunakan mendukung multiuser dan multiroaming, sehingga user bisa pindahpindah ke Acces Point lainnya tanpa registrasi ulang.
a. Server radius dapat digunakan untukautentikasi user di jaringan WiFi Kampus secara terpusat.
b. Jika User tidak berhasil melakukan authentikasi ke server RADIUS, makauser tidak bisa memanfaatkan fasilitas jaringan kampus sekalipun hanya untukintranet.
c. Server RADIUS WiFi kampus yang digunakan mendukung multiuser dan multiroaming, sehingga user bisa pindahpindah ke Acces Point lainnya tanpa registrasi ulang.
B.
Saran
a
a. Untuk dapat mendeteksi posisi user, setiap NAS (Access Point, Router Gateway) dapat disetting menggunakan NAT (Network Address Translation). Dengan NAT, setiap user yang mencoba konek jaringan, maka server RADIUS akan mengenali MAC dan IP Address dari NAS yang gunakan oleh user (mengikuti konsep NAT). Dengan memetakan alamat NAS yang ada, maka dapat diketahui posisi seorang user pada saat itu.
Sumber :
Jurnal SimanteC
Vol 1, No 3 Desember 2010
Agus Prihanto
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Surabaya
email : cogierB201@yahoo.com
a. Untuk dapat mendeteksi posisi user, setiap NAS (Access Point, Router Gateway) dapat disetting menggunakan NAT (Network Address Translation). Dengan NAT, setiap user yang mencoba konek jaringan, maka server RADIUS akan mengenali MAC dan IP Address dari NAS yang gunakan oleh user (mengikuti konsep NAT). Dengan memetakan alamat NAS yang ada, maka dapat diketahui posisi seorang user pada saat itu.
Sumber :
Jurnal SimanteC
Vol 1, No 3 Desember 2010
Agus Prihanto
Jurusan Teknik Elektro – Universitas Negeri Surabaya
email : cogierB201@yahoo.com
Langganan:
Postingan (Atom)